Stikes Kesdam IV Diponegoro bekerjasama dengan Diklat RSI Sultan Agung Semarang menyelenggarakan kegiatan Pelatihan PPI, K3 dan Pasien Safety

Pada awal 2020, dunia diberikan kejutan dengan mewabahnya pneumonia baru ataupun virus yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang menyebar dengan cepat ke lebih dari 190 negara. Wabah ini diberi nama coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Penyebaran virus ini telah memberikan dampak luas secara sosial dan ekonomi. Masih banyak kontroversi seputar penyakit ini, termasuk dalam aspek penegakkan diagnosis, tata laksana, hingga pencegahan. Pada Desember 2019, kasus misterius pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei. Sumber penularan kasus ini masih belum diketahui pasti, tetapi kasus pertama dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan.Tanggal 18 Desember hingga 29 Desember 2019, terdapat lima pasien yang dirawat dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak sampai satu bulan, penyakit ini telah menyebar di berbagai provinsi lain di China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan bahkan kini mendunia.

Terkait dengan COVID-19 yang sudah menyebar didunia menyebabkan bertambahnya beban dunia dengan singkatnya penyebaran COVID-19 itu sendiri, sehingga seluruh Negara melakukan lockdown dan tidak menerima penduduk asing dari luar negari dalam waktu yang sementara. Pihak Rumah Sakit juga mengambil tindakan dengan melarang keluarga pasien berkunjung selama masih besarnya peningkatan COVID-19 dengan solusi setiap pasien hanya dapat di jaga oleh salah satu anggota keluarga tidak boleh lebih, sehingga pada masa pandemic ini kita dapat mengurangi adanya penyebaran COVID-19. Dalam situasi saat ini, maka kesalamatan pasien yang berada dirumah sakit terutama pasien yang rawat inap menjadi prioritas bagi perawat dengan menjauhkan ruangan pasien yang terinfeksi COVID-19 dengan pasien yang lain dan membedakan perawat yang akan merawat pasien COVID-19 dengan perawat pasien penyakit yang lain. Tatkala juga perawat yang merawat pasien COVID-19 wajib memakai APD dengan tingkat pencegahan penyebaran virus sedikit. Namun dikarenakan penyebaran COVID-19 yang sangat besar menyebabkan semua perawat wajib memakai alat pelindung diri untuk mencegahnya penyebaran kepada pasien ataupun kepada perawat itu sendiri. Menurut Depkes RI (2008) dalam Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, tindakan pertama program keselamatan pasien di rumah sakit adalah membangun budaya keselamatan pasien ataupun menumbuhkan kesadaran pada seluruh karyawan kesehatan akan pentingnya nilai keselamatan di rumah sakit. Jadi, Untuk meningkatkan mutu pelayanan keselamatan pasien di tingkat unit maka harus dilakukan upaya perubahan budaya keselamatan pasien di seluruh unit di Rumah Sakit.

Maka dari itu dibutuhkan suatu upaya untuk mendukung peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tenaga Kesehatan khususnya perawat dalam pencegahan penularan covid melalui budaya peningkatan keselamatan pasien di RS. Stikes Kesdam IV Diponegoro bekerjasama dengan Diklat RSI Sultan Agung Semarang menyelenggarakan kegiatan Pelatihan pencegahan pengendalian infeksi, keselamatan pasien, dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari tanggal 24 Januari – 28 Januari 2022. Peserta kegiatan tersebut adalah mahasiswa prodi D3 Keperawatan tingkat 2 tahun akademik 2020/2021 dan dilaksanakan terhitung mulai tanggal 24 Januari hingga 27 Januari 2022. Kegiatan pelatihan tersebut dibagi menjadi dua metode yakni dengan pelatihan materi via daring pada tanggal 24 Januari sampai 26 Januari 2022 kemudian pelatihan secara praktik pada hari terakhir pelatihan yakni pada tanggal 27 Januari 2022 bertempat di RSI Sultan Agung Semarang.

Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang upaya pencegahan dan pengendalian infeksi, keselamatan pasien, dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya sehingga diharapkan mahasiswa dapat memberikan pengalaman yang baik kepada pasien selama menjalani pelayanan kesehatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *